Selasa, 13 Oktober 2009

Melayang dan Efek Meissner

ertunjukan Manusia Melayang Dijelaskan Secara Fisika

Rabu, 6 Agustus 2008 | 19:18 WIB

SANUR, RABU - Ratusan siswa dari Asia, sebagian besar asal Indonesia, yang mengikuti Asian Science Camp di Sanur, Bali, Rabu (6/8) dihadapkan pada tantangan memecahkan fenomena mistis secara logis melalui ilmu fisika. Fenomena mistis tersebut seperti kemampuan manusia melawan gravitasi dengan melayang di udara tanpa media apapun, yang ternyata bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan.

Mereka disuguhkan peragaan langsung rahasia ilmu fisika melalui enam orang bermeditasi dan keenamnya kemudian bisa lompat melayang di udara walau hanya beberapa detik. Walau menghasilkan kekaguman dan hampir tidak masuk akal, ternyata semua ada penjelasan teori dan logikanya menggunakan ilmu fisika.

"Keadaan seseorang dapat melayang di udara karena mengalami yang disebut transcendental meditation (TM). Dalam tubuh mereka telah terjadi kinerja otak yang koheren, sehingga dapat melayang," ujar ahli TM Regianto. Ahli TM lainnya, I Wayan Sutrisna, menjelaskan bahwa fenomena tersebut sangat masuk akal dan dapat dijelaskan melalui teori fisika "Meissner Effect" atau teori tentang ketahanan dengan koherensi.

Dalam teori "Meisnner Effect", terbukti elektron yang disorder atau tidak beraturan dapat dengan mudah ditembus medan magnet. Sedangkan elektron yang koheren, tidak dapat ditembus medan magnet.

"Inilah mengapa pikiran yang koheren dapat menangkal energi negatif dan tubuh kita bisa melayang di udara atau Yogic Flying," katanya.

Dijelaskan, dengan TM seseorang akan memancarkan energi positif, yang secara tidak langsung merangsang zat seretonin dalam tubuh yang membantu menjadi bahagia. Dalam TM Sidi, melayangkan tubuh bukanlah tujuan utama, tetapi yang dikehendaki adalah keselarasan dalam berpikir dan kesehatan tubuh.

"Bahkan dampak positif tersebut tidak hanya dapat dirasakan orang yang bermeditasi tetapi juga oleh lingkungan sekitarnya," tambah Sutrisna pada ASC kedua yang berlangsung 6-9 Agustus 2008.


Tanggapan Saya:

Susanto yang baik dan penasaran,

Sebetulnya saya masih belum benar2 percaya 99% karena belum melihat dengan cara sendiri dan dalam kondisi yang 100% bebas praduga. Perlu susanto ketahui bahwa ada banyak sekali klaim bombastis yang sebenarnya merupakan suatu fraud atau kebohongan atau hasil dari trick-trick fisika.

Bagi seorang fisikawan karir seperti saya, pernyataan kedua ahli sebetulnya jauh dari kesan ilmiah. Sejauh mereka tidak memberikan argumen deduksi logis dengan metode ilmiah (sistematis-logis dan dapat diproduksi ulang) penjelasan mereka adalah klaim belaka assersi). Namun sekali lagi, hal tersebut tidak berarti bahwa kejadian tersebut adalah suatu kebohongan atau trik. Hal itu bisa saja nyata2 terjadi dan untuk membuktikan klaim itu diperlukan suatu penjelasan ilmiah fisika yang komprehensif.

http://www.auctempus.org/images/PhysicsDemos/Demonstration31_Meissner_Effect3.JPG

Effek meisner (ditemukan 1933) adalah efek yang dalam superkonduktor yakni material yang memiliki resistansi nol pada suhu dibawah suhu kritisnya. Medan magnet eksternal yang seharusnya melakukan penetrasi dalam bahan menjadi terblokade dan mengalir diluar bahan dan dekat permukaan bahan sampai kedalaman London (london depth). Untuk lebih jelasnya silahkan merujuk pada buku ajar superkonduktor.

Penjelasan mereka adalah bahwa suatu keadaan "tertentu" atau dibawah kondisi kritis menyebabkan medan gravitasi tidak dapat bekerja pada tubuh sehingga orang tersebut dapat melayang di udara adalah suatu klaim yang harus dibuktikan misalnya dengan mengukur medan graviton didalam badan orang tersebut. Perlu juga dijelaskan bagaimana interaksi medan graviton dengan koherensi otak. Klaim tersebut sebenarnya sulit sekali meskipun mungkin untuk dibuktikan dan memerlukan pemahaman mendalam tentang interaksi medan (teori medan kuantum).


http://www.users.qwest.net/~csconductor/images/Frontlight-meisner.jpg

Nevertheless, ide bahwa effek meissner dapat menjelaskan fenomena ini merupakan suatu hipotesis yang menarik dan perlu diapresiasi karena pandangan tersebut sudah melepaskan diri dari pengelakan metafisis.


Gambar: levitasi magnetik, efek meisner menyebabkan gaya lorenz yang mampu mengangkat logam.

Sekian dulu ya susanto, keep curious!!

Salam

H.H.







3 komentar:

AL-arifin Hidayatullah mengatakan...

bagaimana cara menjelaskan ke siswa tentang superkonduktor, konduktor, semi konduktor, dan isolator..??

AL-arifin Hidayatullah mengatakan...

salam kenal...

Unknown mengatakan...

Sebatas mana sih batas metafisika dan fisika ? saya yang awam jadi terpesona,terpikat,terperdaya akan kata levitasi dan grafitasi #mohon pencerahan